Sabtu, 11 Juni 2011

Learn something new=welcome to the jungle

Pakaian baru, rumah baru, baru melahirkan, pacar baru, baru menikah, negara baru untuk dikunjungi, penghargaan terbaru, rambut baru yang oye, dan kesenangan2 lain yang membahagiakan mulai dari alam bawah sadar sampe hati pastinyaaaaaaa selalu membawa aura positif gembira sumringah n ga jarang diabadikan dalam berbagai teknologi yang juga paling terbaru pada saat kejadian (read: poto2 or video^^). Bagiku pengabadian itu wajib hukumnya, baik untuk kesenangan pribadi maupun untuk diceritain ke downline2 terkait yang diperkirakan bisa meneruskan ceritaku dengan lebih heboh huehehehe;p maklum hasrat terkenal yang ga pernah kesampaian.....

Tapi ternyata kalo udah nyangkut sama jobdesk baru, bos baru, dan pengetahuan baru....sometimes tidak berjalan semudah yang terbayangkan di awal....seperti pepatah yang orang sering bilang "ngomong lebih gampang daripada ngejalanin"....these words its totally true!!!

Nah jobdesk ku yang terbaru iniiiii,,,ternyata tak semudah itu yah untuk diadaptasi dengan otakku yang kuperkirakan masih pentium 2 dan juga kemampuan multitasking yang jika di-score dari angka 1-5 (terendah-tertinggi) dan hasilnya adalah angka 1!!!! susahnya multitasking!!!!why oh why?

Satu hal yang baru kusadari ternyata setiap aku sudah merasa puas dengan kepintaran otakku yang tak seberapa ini dan kemudian dihadapkan dengan hal baru,,,,"Cherry,welcome 2 the jungle!!!u have to learn a little bit harder",,,,oh come on!!!otak malasku kadang mengiangkan kata2 "ya ampyun masak siy harus belajar mulu kapan berhentinya...."

Yup dalam hidupku yang heppy ini ternyata tetep ga bisa lari dari kenyataan bahwa hidup bukan hanya terus berjalan, tapi hidup juga terus berkembang, dan jika aku ingin bertahan dalam kehidupan ini akulah yang harus
menyesuaikan diri dengan zaman, bukan zaman yang menyesuaikan diri denganku....dan bahwa aku harus terus berjuang untuk belajar apa saja bahkan disaat aku sudah merasa nyaman dengan diriku sekarang, dan bahwa dunia ini tidak sepenuhnya akan menuruti kemauanku,,,

Dear God, I beg U please make me smart and smarter every single day.....dan jadikan aku masuk ke "100 orang paling berpengaruh di dunia" versi majalah forbes 10 tahun lagi (kalo bisa edisi bulan februari---pas ulang tahunku wakakakak)....ambisi oh ambisi.....hihihihihihihihihi :)

ion-ion positif datanglah padaku.....

Senin, 06 Juni 2011

puasa...puasa..puasa

Hamil dan Menyusui…..Udah 2 kali lebaran puasa bolong-bolong tiap Ramadhan,,,41 hari jumlah utangku,,,,hari ni baru mulai bayar…sekarang jam menunjukkan pukul 14.20 dan burung-burung di perut mulai siul-siul. Hummm ternyata berat juga memulai suatu kebaikan…Ibarat teh tanpa gula, puasa tanpa sahur rasanya ga seru, jadilah tadi pagi aku sahur jam 5 kurang 5 menit (kirain azannya jam setengah 6---ketauan selalu telat Subuh ;p) eh lagi asik-asiknya ngunyah lemang tape item, tiba2 dah azan. Langsung deh tu syaiton langsung menjalankan job des-nya, aku langsung bimbang, lanjut ngunyah-buang-lanjut ngunyah-buang, dan akhirnya aku kumur2 pake air putih buat buang sisa-sisa ketan item yang masih nyelip di gigi….

Sambil jalan menuju kamar buat tidur lagi---eh sambil niat ambil wudhu maksudnya ;p—terpikir juga “kira-kira sah ga ya puasa hari ini? secara tadi baru kubuang pas azan tu makanan di mulutku…tapi lanjut aja deh PD ajah,,kalo ga lemes berarti puasa nya sah (insyaAllah,amiiinnnn)”

Dan setelah beberapa jam berlalu aku ternyata alhamdulillah masih kuat…sebejat-bejatnya makhluk seperti aku gini masih ditolong sama Allah untuk bayar utang puasa….Alhamdulillaaaahhhhh…..

Emang siy kalo ngebayangin utang yang berjibun itu rada ngeri juga, 41 hari boowwww,,,can I make it sebelum puasa Ramadhan datang lagi?Secara akhir Juli 2011 diprediksi udah mo mulai Ramadhan….Dag dig dug juga, soalnya menurut informasi 3 temanku hari ini “Lo harus bayar double kalo sampe ngeloncatin Ramadhan ini blm lunas juga”  kata si X yang membuatku berpikir “41x2=82 hari” . Kemudian versi si Y “Lo ga usah bayar double, tapi bayar fidyah lagi untuk yang kedua kalinya kalo sampe Ramadhan ini blm lunas juga”. Oow otakku yang agak terbatas mulai bingung….”Islam itu memudahkan jadi puasa ga usah di double n bayar fidyah cukup sekali aja. Jadi sekarang bayar aja jumlah utang yang tersisa” kata si Z.

Dari semua pernyataan itu aku bisa ambil kesimpulan, ternyata aku belum sedalam itu mengerti Islam, karena aku seharusnya tau jawabannya tho? Baru nyadar selama 29 tahun aku hidup ternyata aku sibuk ga menentu, sibuk baca berbagai pengetahuan duniawi tapi lupa memperdalam agama. Berarti pulang ntar kudu baca lagi tu tafsir Al-Qur’an dan pasti ada jawaban dari pertanyaanku J Semangat gan J

Minggu, 05 Juni 2011

Berburu tiket lebaran

Lebaran yang masih 2 bulanan lebih dikit doang telah menggema di rumahku hihi. Maklum soalnya aku masih menyandera mama di medan untuk mengasuh hannah (15 bulan), selama aku masih menjadi wanita pekerja. Jadi  hari ini aku dipantengin mama yang duduk disebelahku untuk browsing tiket lebaran dari merek penerbangan satu ke penerbangan yang lainnya.

"Tolong Cek Penerbangan X, Medan-Jkt, Tanggal 27 Agustus" kata mama. klik klik jreeeeng,,,,tiket abissssss, tinggal jam 9 malem dan harganya sdh 1 juta. Whaaattttt ternyata di luar sana ada banyak orang yang berpikiran sama spt mama untuk pesen tiket dari jauh-jauh hari. Dan sayangnya mama termasuk orang yang sedikut paling akhir untuk berpikir demikian (terlihat dari semua tiket yang terjual habis hihi)...

Setelah bengong bentar....."Okeh kalo gitu cek penerbangan Y yang menurut mama nomor satu mahalnya di negeri ini" Klik..Klik..Jreeeengggg....waaawww tiketnya kok lebih murah,,,it's too good to be true...cuma 600ribuan!!!Ayo Book....klik..klik..Jreeengggg...pilihannya cuma dua pake kartu kredit or debit...pake atm ga ada...dan klik...klik...jreeeengggg....oow error..trus cobain 2-3 kali...failed mulu..

Hummm setelah ada rasa mulai khawatir ga dapet tiket,,,akhirnya..."okeh abis makan siang langsung aja kita ke counternya cher"....well, meskipun dengan mata sedikit ngantuk dan perut laper akhirnya kami pergi sepaket sekeluarga serumahan sepersonil ber-6 demi tiket lebaran mama,,,

Dan di counter penerbangan Y itulah akhirnya dibeli tiket 1,8 jutaan bolak-balik Medan-Jkt,,,,yah daripada mewek ga pulang lebaran....terbayang deh pas mo deket hari H pasti tu harga 1,8 jutaan cuma one way ajah....Yah meskipun ada sedikit banyak rasa sedih mendera-deru karena taun ini aku ga lebaran di jkt, hiksssss.......Dan juga tiba-tiba terbangkit memori utang puasa yang masih 41 hari (oh my God!gimana neh bayarnya kudu nyicil!!!), sisaan waktu hamil n menyusui....Semangaaattttt bayaaaarrrrr....

Bagi agan-agan sekalian yang belom beli tiket lebaran buat mudik,hayoooookkk beliiiiii dari sekaraaaanggggg ^^

Kamis, 02 Juni 2011

Me and credit card (=pusying)

Masih teringat pertama kali dapat kartu kredit setelah lulus pendidikan menjadi officer di bank tempatku bekerja sekarang, yaaaaaaaaay!!!! Rasanya senang sekali! Aku merasa eksistensiku di dunia ini sebagai orang dewasa semakin diakui! Meskipun entah siapa yang mengakuinya pun belum jelas, tapi rasanya gembira sekali. Aku dapat 3 kartu dengan total limit 19 juta. Dari 23 orang teman sekelasku, hanya 1 orang yang langsung menggunakannya untuk membeli laptop (smart move my friend, meskipun pada saat itu aku berpikir “duh bodoh bgt siy malah beli laptop.”), sedangkan sisanya (termasuk aku) malah membeli barang2 konsumtif yang bisa dipakai buat riya-riya an seperti baju, jam, sepatu, kosmetik, makan di resto-resto yang hips  and baju, baju, dan baju.

Tanpa kami sadari, tagihan untuk kesenangan kami itu membludaks tanpa terkendali. Dan pada akhirnya setiap bulan aku harus merelakan setidaknya sepertiga gajiku hanya untuk membayar kartu kredit. Sebenarnya aku bisa saja membayar minimal tagihan 10% dari pemakaian, tapi sampai kapan lunasnya?hufh. Padahal seharusnya aku bisa mengalihkan sepertiga yang kugunakan untuk membayar kartu kredit itu untuk menabung. Penyesalan memang sudah tak berguna, dan bagiku, butuh 4 tahun untuk menyadari bahwa seharusnya aku tidak kalap waktu itu. Toh barang2 yang kubeli (dan masih kubayar tagihannya sampai sekarang) sudah entah di langit mana keberadaan dan eksistensinya aku sudah tak tahu lagi. Hufh..hufh..hufh…

Setelah kartu kredit pertamaku itu,,,,selang 5 tahun kemudian inilah yang sering terjadi :

Kriiiiiiingggggg “Hallo, dengan ibu Dini Puspa Ceria?Kami dari Bank XYZ menawarkan kartu kredit free annual free seumur hidup, dengan fasilitas discount di merchant A,B,C 50% dan cashback 10%, bla…bla..bla”

“Maaf saya tidak tertarik.”

“Kenapa bu ini kan gratis?”

“saya tidak mau menambah hutang lagi, terima kasih.” Klik . Pembicaraan selesai.

Dalam seminggu minimal sekali mendapatkan telepon dari berbagai macam bank untuk menawarkan kartu kredit! How come aku bisa menampung semua limit yang ditawarkan dengan gaji sekarang? Akal sehatku harus jalan, tolak sajaaaaaaa….. Mengurus tagihan kartu kredit yang sudah  ada dengan limit yang terbilang so-so saja sudah sulit mengatur keuangan, apalagi mo nambah kartu?nambah kartu=nambah utang=nambah masalah. Noooooo…

Hummm pernah juga siy aku bikin kartu kredit karena kasihan dengan marketingnya (berhubung aku orang bank jadi sedikit banyak tahu lah sulitnya mencari nasabah demi target yang diberikan perusahaan), meskipun setelah kartunya jadi langsung kututup dan digunting, atau ga usah diaktifkan sama sekali. Tapiiii repot ga siy, bank nya repot, aku pun juga sedikit repot karenanya. Maksud baik di awal karena kasihan, tapi pada akhirnya malah membuang-buang waktu, baik untukku maupun untuk bank nya.

I say yes kartu kredit sangat bermanfaat untuk kebutuhan mendadak, but I say no kalau penggunaannya untuk konsumerisme kesenangan pribadi yang ga jelas…..(yayyyyy akhirnya aku bisa mengatakan ini setelah 6 tahun bolak-balik gesek kartu hihihihihihihi)

Minggu, 22 Mei 2011

Rumah baru ^^

Tahun 2011 ini kami punya rumah baru,yaaaaayyy!!!!yah meskipun masih hutang tapi setidaknya bebas dari judul: ngontrak rumah. Alhamdulillah. Rumah baru kami terletak di sebuah kompleks kecil yang cukup menyenangkan, baru sekitar 54 kepala keluarga. Tak jauh dari pintu gerbang kompleks ada pembatas dengan daerah Medan, yang artinya rumah kami sudah termasuk ke dalam area Deli Serdang. Suasana di sini lumayan asri, dari lantai dua terlihat area persawahan dan sekelompok pohon kelapa di bagian belakang rumah kami, sehingga setiap bangun pagi rasanya lagi liburan di puncak hehe.

Dua minggu pertama kami habiskan untuk membersihkan rumah dan merapikan kardus-kardus yang berisi barang-barang kami semua. Secara kami baru memiliki anak pertama yang berusia 1 tahun yang kami beri nama hannah, sehingga kehebohan pun terjadi saat pindahan, beruntungnya kami dibantu oleh mama untuk mengasuhnya sehingga semua terasa enteng. Maaf ya pa, mama kupinjam dulu untuk waktu yang belum ditentukan karena belum ada yang bisa menggantikan aku menjaga anakku selagi aku bekerja selain mama.

Di minggu ketiga dan keempat kami gunakan untuk beristirahat, jet lag setelah beres-beres belum juga selesai nih. Kemudian baru di minggu kelima kami berencana untuk selamatan rumah. Karena budget kami terbatas maka kami tidak mengadakan acara besar-besaran, hanya mengundang anak yatim di sekitar rumah. Untuk tetangga kami bagikan nasi kotak yang dimasak oleh nenek dari teman kantorku, nasi briani masakannya betul-betul sedap dengan ciri khas masakan arab.

Pada hari Sabtu di minggu kelima, datanglah sekitar 36 anak yatim yang kami undang untuk berdoa di rumah kami. Waktu itu ba'da zuhur, dan mereka tampaknya baru pulang sekolah, usianya rata-rata masih SD dan bervariasi dari kelas 1 sampai kelas 6. Mereka menggunakan seragam warna hijau yang telah lusuh, kuperkirakan mereka selalu menggunakan seragam tersebut setiap kali diundang untuk selamatan rumah baru. Anak-anak yatim itu memiliki koordinator yang juga pengurus masjid, sebagai penghubung kami kepada anak-anak dan juga pak ustadz. Ada sebagian dari anak-anak itu yang bersaudara kandung.

Kami langsung membagikan makanan ringan dan air mineral segera setelah mereka duduk, maksud kami sebagai makanan pembuka karena hari sangat panas dan sudah lewat jam makan siang, pastinya mereka sangat haus. Ketika kami persilahkan untuk langsung dicicipi, tak ada satupun yang mau memakannya saat itu juga, ternyata mereka akan menunggu sampai saat pulang ke rumah. Ibu koordinator pun berkata "Nanti saja bu kalau sudah selesai berdoa baru mereka mau makan." Hatiku langsung terenyuh, apakah mereka menganggap ini adalah bayaran atas doa yang akan mereka panjatkan untuk kebaikan kami di rumah ini? Mereka menganggap kue ini sangat mahal....

Kemudian ketika tiba waktu berdoa, mereka berdoa dengan semangat, dan hannah pun duduk di pangkuan suamiku. Kulihat anak di samping suamiku terus melihat hannah dengan tatapan lembut, usianya sekitar 5 tahun. Hannah yang lagi hobi melempar-lempar barang pun mulai melempar-lempar gelas plastik air mineral kosong yang memang kuberikan padanya sebagai mainan agar tidak rewel. Setiap hannah melempar gelas itu, maka anak disebelah suamiku langsung mengambilnya dan memberikannya kembali kepada hannah, begitu berulang-ulang. Mungkinkah ia sedang merindukan ayahnya?

Ketika baru 10 menit kami berdoa dan bershalawat, kulihat seorang anak berusia sekitar 3 tahun yang tertidur di pangkuan kakaknya. Baru kusadari betapa kecilnya anak ini, rela pergi dari rumah ke rumah untuk mendoakan orang-orang yang mengundangnya. Sedih sekali rasanya melihat pemandangan seperti ini. Padahal berita-berita di tv sering menyiarkan keberadaan fakir miskin, orang-orang yang terlantar, tapi bila tidak dekat dengan kehidupan kita seringkali kita lupa.

Acara tersebut kami akhiri dengan membagikan makan siang dan beberapa buah tangan. Senang sekali melihat mata mereka berbinar-binar ketika menerimanya, tak lupa kami usap kepala mereka satu-persatu ketika meninggalkan rumah kami. Semoga setelah hari itu berlalu kami menjadi manusia yang lebih peka terhadap lingkungan. Dan bukan hanya peka dan simpati, tapi juga melakukan sesuatu.