Selasa, 17 Januari 2012

Hi Dee!

www.mizan.com


Untuk Blog Contest Mizan.com


Hi Dee!:)
I'm one of you follower on twitter lho, meskipun baru baca satu judul buku "Supernova" dimana tu buku ampe lecek karena seringnya aku membaca berulang-ulang. Sebenernya aku membaca berulang-ulang karena waktu baca pertama kali aku ga langsung ngerti. So, aku baca lagi-lagi dan lagi, dan amazingnya setiap kali baca aku selalu nemuin sesuatu yang baru dalam imaginasiku, membuat setiap pengulangan membaca adalah seperti pertama kali aku membacanya..it's quite fun :)

Anyway, setelah lamaaaa waktu berlalu, temen kantorku membeli novel "Madre" dan katanya highly recommended...So, aku meminjamnya ;p dan voila! dengan keterbatasan otak akan tata bahasa aku langsung menyukainya sejak pertama membaca! (congrats to me yaay!;p) Jadi aku ga perlu membuat novel milik temanku itu menjadi lecek juga hehehe. Entah karena saat membaca tu novel the angel of smart lagi bertengger di kepala ku atau karena memang gaya penulisan Dee yang lebih catchy. Apapun itu i love it!*cause i made it hahaha^^

Sebenernya waktu novel "Supernova" pertama kali terbit aku dateng lhooo di bedah buku yang di adain di kampus  IPB (*sebenernya aku salah satu panitianya waktu itu;p), masih inget ga? (*maksudku inget acaranya?hehe*kalo aku pastinya udah ga teridentifikasi lagi kan?;p). Aku bahkan masih nyimpen stikernya di depan pintu kamar alay ku waktu gadis dulu, meskipun pas mau di cat ulang agak2 membentuk ulir-ulir ga jelas gitu karena ada banyak stiker tertempel disitu dan diusahakan tetep eksis (*maksa eksis tepatnya ;p). Well, manatau ntar kapan-kapan management-nya Dee mau ngadain di Medan or ada anak kampus (*kaya eike waktu itu ;p) yang mau membedah novelnya Dee or sharing-sharing ilmunya Dee (*tentunya dengan Dee nya juga ada di situ),,i would love to come, sekalian aku juga mau minta tandatangan untuk novel "Supernova" ku yang sudah lecek bin kumal ituh hehehehe ^^

Okey Dee(h), this is the end of my letter, thank u and kiss-kiss for krucils di rumah ;)

Dari    : Dini Puspa Ceria
Untuk : Mizan.com

Senin, 16 Januari 2012

Miracle happens everyday ^^

Dalam perjalanan spiritual pencarian jati diri, lalai, adalah kata yang cocok menghiasi proses yang sedang kujalani. Lalai sholat, lalai bersyukur, lalai di waktu senggang, dan banyak lagi kegiatan wasting time yang sampai sekarang pun kupandang sangat menyenangkan.

Tapi yang membuatku tiba-tiba tersadar dengan rasa malu yang amat sangat adalah bahwa Allah tidak pernah lalai sedikitpun terhadapku. Ada dua kejadian yang dapat mewakili betapa tidak sadarnya aku akan karunia yang melekat padaku, pertama adalah makanan tak terduga di Masjidil Haram, dan kedua diskon luar biasa saat membeli oven.

Kejadian Pertama
Selepas sholat Ashar di Masjidil Haram pada suatu hari di musim panas bulan Juni 2006, saat itu aku sedang menjalani rangkaian ibadah Umroh bertiga dengan mama dan papa, kami berdoa panjang dan penuh pengharapan. Kemudian setelah berdoa, kami berniat sedikit melakukan wisata ke mal terdekat bernama Gazaaz. Perjalanan menuju Gazaaz dari titik di tempat kami sholat agak sedikit memutar lumayan jauh, tapi aku tetap sangat semangat karena berharap akan menemukan beberapa barang yang kusukai untuk dibeli khususnya minyak wangi (tentunya dengan pengharapan yang sangat tinggi bahwa temanku berkata benar akan halnya harga yang lebih miring dengan tingkat keaslian yang sungguh-sungguh original – maklum kalau di Jakarta aku lebih suka beli yang KW a.k.a. palsu tapi tampak asli karena lebih murah meskipun aku harus menyemprotkannya berulang-ulang kali dalam sehari karena cepat menguap akibat tingginya tingkat alcohol dalam minyak wangi KW itu hehe), maka terbayang sudah beberapa minyak wangi asli yang akan kubeli dengan daftar merek yang sudah kuingat diluar kepala. Tiba-tiba perutku bersiul kelaparan, untungnya dengan tingkat volume hanya aku yang bisa merasakan dan mendengarnya dan berkata dalam hati “laper banget nih mana mal-nya jauh lagi”. Wooopppplaaaa….tanpa kusadari ada kakek-kakek bersorban yang tampak masih gagah berdiri di depanku dengan menyodorkan segelas penuh dengan kurma matang, “Hajjah halal”. Bisa diprediksi kurma itu ga sampai 5 menit sudah habis kulalap saking laparnya, sampai lupa bagi mama dan papa haha. Alhamdulillah, di tengah pencarian barang duniawi yang ga penting, Allah tetap mau mendengar jeritan hatiku yang kelaparan saat itu.

Kejadian kedua
Baru-baru ini aku masuk 50 besar kontes menyumbang ide “blue ocean” di kantor (yaaaayyyyy!!!), lumayan dapat plakat sebagai penaik grade harga diri dan voucher belanja Rp.500ribu. Seneng itu sudah pasti. Pokoknya tu plakat udah kupejeng-pejeng ke semua orang di Cabang kantor tempatku bekerja, maklum hawa narsis tingkat tinggi tak terhindarkan lagi hehe. Nah, pastinya lah ya tu voucher langsung diberdayakan di supermarket yang bersangkutan. Dan pergilah kami sekeluarga ke sana dan sibuk memilih-milih oven yang kira-kira cocok dengan harga dan semoga awet dipakai. Dua jenis oven berharga dibawah 500 ribu dari dua merek berbeda yang kami pilih rupanya kehabisan stok. Dengan mata gontai kami terpaksa memilih oven dengan harga terdekat Rp.500ribu, yup ada satu merek yang tinggal display berharga Rp.589ribu dengan papan diskon penyenang hati bertuliskan”diskon 15% bagi pemegang kartu anggota supermarket ini” (huruf yang di bold untuk menyamarkan nama supermarket itu hehe). Dan kemudian kami langsung memanggil mas-mas yang menjaga counter itu sembari dia kemudian menjelaskan bahwa barang display yang di complain tidak bisa diganti dengan barang yang sama apabila supermarket tidak mempunyai stok barang tersebut. Lalu aku disuruh membuat kartu secara gratis demi bisa mendapatkan diskon 15% tadi. Dalam hati “wew rugi juga nih kalo niy barang rupanya error ga bisa diganti, oh well itu urusan nanti yang penting bawa pulang oven dengan harga yang ga jauh-jauh dari Rp.500ribu”.

Hummm dan dasarnya udah nyampe si supermarket pasti beli barang ga cuma yang dicatat saja dong, barang-barang lain pun turut ikutan masuk keranjang terutama cemilan yang bila dihitung-hitung tu cemilan semuanya bakal nomboknya bakal Rp.100ribu deh.
Antrian yang panjang pun kami jabanin demi kepuasan batin membeli dari voucher gratisan, sambil aku terus berdoa semoga nomboknya ga banyak. Ketika tiba giliran kami membayar pun aku sudah siap mengeluarkan alat tempur pembayaran dari voucher sampe duit Rp.200 ribu sampai tiba-tiba si kasir bilang “mbak ngasih ke saya kebanyakan, semuanya Rp.197ribu”, dan seperti rasa tak mau kalah yang aneh aku bilang “hummm kayaknya mbak belum hitung oven ini deh” dan si kasir mengecek sampai dua kali tapi di layar tetap segitu juga harganya. “mbak tambah barang lain saja supaya klop Rp.200ribu”, dengan perasaan takjub aku ambil coklat yang terpajang di dekat mbak kasir itu dan aku hanya menambah Rp.6ribu saja. Keanehan ini pun menjadi tontonan oleh orang-orang yang antri di belakang kami, alih-alih marah karena lamanya kami membayar, mereka pun ikut penasaran dengan diskon luar biasa ini karena baik kasir maupun mas-mas yang jaga counter tersebut pun tidak mengetahui diskon tersebut yang otomatis tercantum di system. Oh well, rezeki tak bisa ditolak kan?hehe. Ucapan selamat pun berdatangan dari orang-orang yang mengantri di belakang kami (aneh juga siy rasanya;p).

“ Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? ; Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.” (Q.S. Ar-Rahmaan : 77-78)”

Ayat ini memberikan makna yang sangat dalam, seberapa lalai kita dalam mengingat Allah, tetap saja rezeki Allah untuk kita tidak pernah terputus. Seringkali aku menghitung-hitung keinginan yang sudah terkabul, tanpa sadar Allah telah memberikan keinginan yang bahkan sudah terkabul jauh sebelum aku memintanya – kesehatan, kemudahan urusan, jauh dari kemiskinan, dan kebahagiaan setiap harinya.
#GoZikir



Senin, 09 Januari 2012

Rumus Harta Warisan

Al-Qur’an mengatur mengenai harta warisan seperti tercantum dalam Surah An-Nisa : 7 berikut :
“ Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”

Adapun untuk rumusan harta warisan secara lengkap tercantum dalam Surah An-Nisa : 11-12 berikut :
“ Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian untuk seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak. Jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut diatas) sesudah dipenuhi wasiat yanbg ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa  di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

“ Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudarat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.”

Dari ayat-ayat diatas dapat diambil kesimpulan mengenai penghitungan harta warisan sbb:

Subyek yang meninggal
Kerabat yang ditinggalkan
Perolehan harta
Keterangan
Orangtua
  • Anak  L
  • Anak  P

1 L = 2 P
L: laki-laki
P: Perempuan
Orangtua
  • Anak P > 2 orang
2/3
Perolehan gabungan untuk semuanya (all in)
Orangtua
  • Anak P=1
1/2

Anak
  • Ibu
  • Bapak
  • 1/6
  • 1/6
Subyek mempunyai anak
Anak
  • Ibu
1/3
Subyek tidak mempunyai anak
Anak
  • Ibu
1/6
Subyek tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai saudara kandung
Istri
  • Suami
1/2
Subyek tidak mempunyai anak
Istri
  • Suami
1/4
Subyek mempunyai anak
Suami
  • Istri
1/4
Subyek tidak mempunyai anak
Suami
  • Istri
1/8
Subyek mempunyai anak
Seseorang  ( L atau P)
  • Saudara seibu ( 1 L atau 1 P)
  • Saudara  seibu (L atau P)  > 1

  • Masing-masing 1/6
  • All in 2/3
Subyek tidak lg mempunyai ayah dan tidak mempunyai anak


Demikianlah rumus harta warisan, semoga bermanfaat demi kebaikan bersama. Amin.

Sabtu, 11 Juni 2011

Learn something new=welcome to the jungle

Pakaian baru, rumah baru, baru melahirkan, pacar baru, baru menikah, negara baru untuk dikunjungi, penghargaan terbaru, rambut baru yang oye, dan kesenangan2 lain yang membahagiakan mulai dari alam bawah sadar sampe hati pastinyaaaaaaa selalu membawa aura positif gembira sumringah n ga jarang diabadikan dalam berbagai teknologi yang juga paling terbaru pada saat kejadian (read: poto2 or video^^). Bagiku pengabadian itu wajib hukumnya, baik untuk kesenangan pribadi maupun untuk diceritain ke downline2 terkait yang diperkirakan bisa meneruskan ceritaku dengan lebih heboh huehehehe;p maklum hasrat terkenal yang ga pernah kesampaian.....

Tapi ternyata kalo udah nyangkut sama jobdesk baru, bos baru, dan pengetahuan baru....sometimes tidak berjalan semudah yang terbayangkan di awal....seperti pepatah yang orang sering bilang "ngomong lebih gampang daripada ngejalanin"....these words its totally true!!!

Nah jobdesk ku yang terbaru iniiiii,,,ternyata tak semudah itu yah untuk diadaptasi dengan otakku yang kuperkirakan masih pentium 2 dan juga kemampuan multitasking yang jika di-score dari angka 1-5 (terendah-tertinggi) dan hasilnya adalah angka 1!!!! susahnya multitasking!!!!why oh why?

Satu hal yang baru kusadari ternyata setiap aku sudah merasa puas dengan kepintaran otakku yang tak seberapa ini dan kemudian dihadapkan dengan hal baru,,,,"Cherry,welcome 2 the jungle!!!u have to learn a little bit harder",,,,oh come on!!!otak malasku kadang mengiangkan kata2 "ya ampyun masak siy harus belajar mulu kapan berhentinya...."

Yup dalam hidupku yang heppy ini ternyata tetep ga bisa lari dari kenyataan bahwa hidup bukan hanya terus berjalan, tapi hidup juga terus berkembang, dan jika aku ingin bertahan dalam kehidupan ini akulah yang harus
menyesuaikan diri dengan zaman, bukan zaman yang menyesuaikan diri denganku....dan bahwa aku harus terus berjuang untuk belajar apa saja bahkan disaat aku sudah merasa nyaman dengan diriku sekarang, dan bahwa dunia ini tidak sepenuhnya akan menuruti kemauanku,,,

Dear God, I beg U please make me smart and smarter every single day.....dan jadikan aku masuk ke "100 orang paling berpengaruh di dunia" versi majalah forbes 10 tahun lagi (kalo bisa edisi bulan februari---pas ulang tahunku wakakakak)....ambisi oh ambisi.....hihihihihihihihihi :)

ion-ion positif datanglah padaku.....

Senin, 06 Juni 2011

puasa...puasa..puasa

Hamil dan Menyusui…..Udah 2 kali lebaran puasa bolong-bolong tiap Ramadhan,,,41 hari jumlah utangku,,,,hari ni baru mulai bayar…sekarang jam menunjukkan pukul 14.20 dan burung-burung di perut mulai siul-siul. Hummm ternyata berat juga memulai suatu kebaikan…Ibarat teh tanpa gula, puasa tanpa sahur rasanya ga seru, jadilah tadi pagi aku sahur jam 5 kurang 5 menit (kirain azannya jam setengah 6---ketauan selalu telat Subuh ;p) eh lagi asik-asiknya ngunyah lemang tape item, tiba2 dah azan. Langsung deh tu syaiton langsung menjalankan job des-nya, aku langsung bimbang, lanjut ngunyah-buang-lanjut ngunyah-buang, dan akhirnya aku kumur2 pake air putih buat buang sisa-sisa ketan item yang masih nyelip di gigi….

Sambil jalan menuju kamar buat tidur lagi---eh sambil niat ambil wudhu maksudnya ;p—terpikir juga “kira-kira sah ga ya puasa hari ini? secara tadi baru kubuang pas azan tu makanan di mulutku…tapi lanjut aja deh PD ajah,,kalo ga lemes berarti puasa nya sah (insyaAllah,amiiinnnn)”

Dan setelah beberapa jam berlalu aku ternyata alhamdulillah masih kuat…sebejat-bejatnya makhluk seperti aku gini masih ditolong sama Allah untuk bayar utang puasa….Alhamdulillaaaahhhhh…..

Emang siy kalo ngebayangin utang yang berjibun itu rada ngeri juga, 41 hari boowwww,,,can I make it sebelum puasa Ramadhan datang lagi?Secara akhir Juli 2011 diprediksi udah mo mulai Ramadhan….Dag dig dug juga, soalnya menurut informasi 3 temanku hari ini “Lo harus bayar double kalo sampe ngeloncatin Ramadhan ini blm lunas juga”  kata si X yang membuatku berpikir “41x2=82 hari” . Kemudian versi si Y “Lo ga usah bayar double, tapi bayar fidyah lagi untuk yang kedua kalinya kalo sampe Ramadhan ini blm lunas juga”. Oow otakku yang agak terbatas mulai bingung….”Islam itu memudahkan jadi puasa ga usah di double n bayar fidyah cukup sekali aja. Jadi sekarang bayar aja jumlah utang yang tersisa” kata si Z.

Dari semua pernyataan itu aku bisa ambil kesimpulan, ternyata aku belum sedalam itu mengerti Islam, karena aku seharusnya tau jawabannya tho? Baru nyadar selama 29 tahun aku hidup ternyata aku sibuk ga menentu, sibuk baca berbagai pengetahuan duniawi tapi lupa memperdalam agama. Berarti pulang ntar kudu baca lagi tu tafsir Al-Qur’an dan pasti ada jawaban dari pertanyaanku J Semangat gan J

Minggu, 05 Juni 2011

Berburu tiket lebaran

Lebaran yang masih 2 bulanan lebih dikit doang telah menggema di rumahku hihi. Maklum soalnya aku masih menyandera mama di medan untuk mengasuh hannah (15 bulan), selama aku masih menjadi wanita pekerja. Jadi  hari ini aku dipantengin mama yang duduk disebelahku untuk browsing tiket lebaran dari merek penerbangan satu ke penerbangan yang lainnya.

"Tolong Cek Penerbangan X, Medan-Jkt, Tanggal 27 Agustus" kata mama. klik klik jreeeeng,,,,tiket abissssss, tinggal jam 9 malem dan harganya sdh 1 juta. Whaaattttt ternyata di luar sana ada banyak orang yang berpikiran sama spt mama untuk pesen tiket dari jauh-jauh hari. Dan sayangnya mama termasuk orang yang sedikut paling akhir untuk berpikir demikian (terlihat dari semua tiket yang terjual habis hihi)...

Setelah bengong bentar....."Okeh kalo gitu cek penerbangan Y yang menurut mama nomor satu mahalnya di negeri ini" Klik..Klik..Jreeeengggg....waaawww tiketnya kok lebih murah,,,it's too good to be true...cuma 600ribuan!!!Ayo Book....klik..klik..Jreeengggg...pilihannya cuma dua pake kartu kredit or debit...pake atm ga ada...dan klik...klik...jreeeengggg....oow error..trus cobain 2-3 kali...failed mulu..

Hummm setelah ada rasa mulai khawatir ga dapet tiket,,,akhirnya..."okeh abis makan siang langsung aja kita ke counternya cher"....well, meskipun dengan mata sedikit ngantuk dan perut laper akhirnya kami pergi sepaket sekeluarga serumahan sepersonil ber-6 demi tiket lebaran mama,,,

Dan di counter penerbangan Y itulah akhirnya dibeli tiket 1,8 jutaan bolak-balik Medan-Jkt,,,,yah daripada mewek ga pulang lebaran....terbayang deh pas mo deket hari H pasti tu harga 1,8 jutaan cuma one way ajah....Yah meskipun ada sedikit banyak rasa sedih mendera-deru karena taun ini aku ga lebaran di jkt, hiksssss.......Dan juga tiba-tiba terbangkit memori utang puasa yang masih 41 hari (oh my God!gimana neh bayarnya kudu nyicil!!!), sisaan waktu hamil n menyusui....Semangaaattttt bayaaaarrrrr....

Bagi agan-agan sekalian yang belom beli tiket lebaran buat mudik,hayoooookkk beliiiiii dari sekaraaaanggggg ^^

Kamis, 02 Juni 2011

Me and credit card (=pusying)

Masih teringat pertama kali dapat kartu kredit setelah lulus pendidikan menjadi officer di bank tempatku bekerja sekarang, yaaaaaaaaay!!!! Rasanya senang sekali! Aku merasa eksistensiku di dunia ini sebagai orang dewasa semakin diakui! Meskipun entah siapa yang mengakuinya pun belum jelas, tapi rasanya gembira sekali. Aku dapat 3 kartu dengan total limit 19 juta. Dari 23 orang teman sekelasku, hanya 1 orang yang langsung menggunakannya untuk membeli laptop (smart move my friend, meskipun pada saat itu aku berpikir “duh bodoh bgt siy malah beli laptop.”), sedangkan sisanya (termasuk aku) malah membeli barang2 konsumtif yang bisa dipakai buat riya-riya an seperti baju, jam, sepatu, kosmetik, makan di resto-resto yang hips  and baju, baju, dan baju.

Tanpa kami sadari, tagihan untuk kesenangan kami itu membludaks tanpa terkendali. Dan pada akhirnya setiap bulan aku harus merelakan setidaknya sepertiga gajiku hanya untuk membayar kartu kredit. Sebenarnya aku bisa saja membayar minimal tagihan 10% dari pemakaian, tapi sampai kapan lunasnya?hufh. Padahal seharusnya aku bisa mengalihkan sepertiga yang kugunakan untuk membayar kartu kredit itu untuk menabung. Penyesalan memang sudah tak berguna, dan bagiku, butuh 4 tahun untuk menyadari bahwa seharusnya aku tidak kalap waktu itu. Toh barang2 yang kubeli (dan masih kubayar tagihannya sampai sekarang) sudah entah di langit mana keberadaan dan eksistensinya aku sudah tak tahu lagi. Hufh..hufh..hufh…

Setelah kartu kredit pertamaku itu,,,,selang 5 tahun kemudian inilah yang sering terjadi :

Kriiiiiiingggggg “Hallo, dengan ibu Dini Puspa Ceria?Kami dari Bank XYZ menawarkan kartu kredit free annual free seumur hidup, dengan fasilitas discount di merchant A,B,C 50% dan cashback 10%, bla…bla..bla”

“Maaf saya tidak tertarik.”

“Kenapa bu ini kan gratis?”

“saya tidak mau menambah hutang lagi, terima kasih.” Klik . Pembicaraan selesai.

Dalam seminggu minimal sekali mendapatkan telepon dari berbagai macam bank untuk menawarkan kartu kredit! How come aku bisa menampung semua limit yang ditawarkan dengan gaji sekarang? Akal sehatku harus jalan, tolak sajaaaaaaa….. Mengurus tagihan kartu kredit yang sudah  ada dengan limit yang terbilang so-so saja sudah sulit mengatur keuangan, apalagi mo nambah kartu?nambah kartu=nambah utang=nambah masalah. Noooooo…

Hummm pernah juga siy aku bikin kartu kredit karena kasihan dengan marketingnya (berhubung aku orang bank jadi sedikit banyak tahu lah sulitnya mencari nasabah demi target yang diberikan perusahaan), meskipun setelah kartunya jadi langsung kututup dan digunting, atau ga usah diaktifkan sama sekali. Tapiiii repot ga siy, bank nya repot, aku pun juga sedikit repot karenanya. Maksud baik di awal karena kasihan, tapi pada akhirnya malah membuang-buang waktu, baik untukku maupun untuk bank nya.

I say yes kartu kredit sangat bermanfaat untuk kebutuhan mendadak, but I say no kalau penggunaannya untuk konsumerisme kesenangan pribadi yang ga jelas…..(yayyyyy akhirnya aku bisa mengatakan ini setelah 6 tahun bolak-balik gesek kartu hihihihihihihi)